nusakini.com--Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) terus mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik dengan menciptakan inovasi. Namun Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa menekankan bahwa inovasi yang diciptakan, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi geografi setempat. "Inovasi tidak harus berbau IT," ujar Diah Natalisa saat meresmikan tiga pondok baca melek huruf di Marnit Kumai Kab. Kobar, Kalimantan Tengah, Sabtu (4/3). 

Seperti telah dilakukan Ditpolair Polda Kalimantan Tengah yang membangun Pondok Baca Melek Huruf. Diah mengatakan terobosan ini kreatif ini sederhana. Muncul karena Polisi Air melihat kondisi masyarakat sekitar yang membutuhkan buku bacaan karena akses yang jauh dan sulit untuk menuju ke kota. Belum lagi, ketersediaan buku di sekolah masing-masing yang terbatas. 

Awalnya, inovasi ini bermula dari kapal yang digunakan Polair yang digunakan untuk berpatroli. Sembari melaksanakan tugas, kapal tersebut membawa buku-buku bacaan. Saat berlabuh, anak-anak mengerubungi kapal untuk membaca buku. Kemudian, Polair mengembangkan inovasi tersebut dengan mendirikan pondok baca melek huruf. 

Hal ini juga sejalan dengan Nawacita, dimana negara selalu hadir ditengah-tengah masyarakat. Menurut Diah, kegiatan ini merupakan sarana untuk mendekatkan polisi dengan masyarakat. Citra polisi yang sangar, dapat berubah dengan apa yang dilakukan Ditpolair tersebut. "Polisi yang humanis, bisa membaur dengan masyarakat," ujarnya. 

Inovasi yang diciptakan Ditpolair Polda Kalteng ini bertujuan untuk meningkatkan dan menciptakan lingkungan masyarakat yang cerdas, berwawasan, dan berpengetahuan yang tinggi. Kapolda Kalimantan Tengah Anang Revandoko mengatakan bahwa Polda Kalimantan Tengah berfokus pada upaya pencegahan, salah satunya dengan edukasi untuk masyarakat.  

Kasus kebakaran hutan yang sering terjadi terjadi di Kalimantan Tengah, menurutnya, ditimbulkan karena kurangnya edukasi untuk masyarakat. Untuk itu, Polisi berusaha untuk terus ikut mencerdaskan bangsa. 

Diah Natalisa minta polisi untuk bersinergi dengan pemerintah setempat. Dalam pengadaan buku, dapat bekerja sama dengan Perpustakaan dan Kearsipan, baikbdi daerah maupun . "Supaya buku-buku disini bertambah terus koleksinya. Nanti lama-lama orang luar juga akan membantu," imbuhnya. (p/ab)